Logo PT Freeport Indonesia (Foto: Ist) |
Hal ini disampaikan oleh Misael Maisini, Ketua Komunitas Mahasiswa Independent Somatua Intan Jaya (Komisi), ketika dihubungi Papuan Voices via telephone selulernya, siang ini, Selasa (27/12), di Nabire, Papua.
Misael mengatakan informasi yang dia terima dari seorang tokoh agama di Sugapa, bahwa PT MSI sudah tidak beroperasi lagi, dan sudah tak terlihat aktivitasnya.
“Barang-barang milik perusahaan juga disebutkan telah diangkut kembali ke Timika,” kata Misael.
Namun, Misael juga bertanya-tanya, apakah PT MSI akan kembali lagi jika PT FI telah stabil, atau memang tak akan berinvestasi lagi di Intan Jaya.
“Kemungkinan saja mereka akan kembali lagi, karena mereka memiliki kepentingan yang cukup besar terhadap emas di Intan Jaya."
Misael juga menjelaskan beberapa kerja-kerja kongrkit yang dilakukan Komisi dalam menolak kehadiran perusahaan MSI di Intan Jaya.
“Sebenarnya kami mau turun lagi ke lapangan untuk memberikan materi dan pemahaman kepada masyarakat, namun karena banyak kendala sempat dibatalkan,” tegasnya.
“Kemungkinan bulan Juli tahun 2012 kami akan turun lagi ke Intan Jaya untuk sosialisasi dampak-dampak kehadiran perusahaan kepada masyarakat luas,” tambah Misael.
Harapan Misael, PT MSI segera berhenti beroperasi secara total di Intan Jaya, karena bila perusahan ini terus beroperasi, dampaknya sangat berbahaya bagi masyarakat Intan Jaya.
"Jika PT MSI dipaksakan beroperasi di Intan Jaya, maka manusia maupun alam Intan Jaya akan rusak, dan ini akan mengakibatkan dampak yang sangat buruk bagi keberlangsungan hidup masyarakat Intan Jaya," tutup Misael.
ARNOLD BELAU
1 komentar:
Berita bagus, mahasiswa harus terus tekan agar tak kembali ke Intan Jaya..
amakanie
Posting Komentar