Free Filep Karma

Ruben Magai: SBY Instruksi Lain, Anak Buah Kerja lain

Posted by Papuan Voices On Rabu, Desember 21, 2011 5 komentar
Magai memberikan keterangan di depan massa (Foto: Oktovianus Pogau)
PAPUAN, Jayapura --- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Jakarta instruksi lain, anak buah di lapangan kerja lain, ini yang menjadi kendala besar di tanah Papua.

“Kalau mau Papua aman, apa yang diinstruksikan Presiden, harus ditaati oleh anak buah dilapangan juga.”

Demikian penegasan Ruben Magai, Ketua Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP), Senin (20/12), ketika menemui massa aksi dari Solidaritas Kemanusiaan Rakyat Papua (SKRP) terkait kebijakan operasi militer yang berlangsung di Paniai sejak tanggal 13 Desember 2011 lalu.

Menurut Ruben, Presiden telah menyatakan akan menyelesaikan masalah Papua dengan hati, juga membangun dialog, namun kenyataan yang terjadi di lapangan berbeda.

“Banyak pendropingan militer di Papua tanpa kordinasi dengan DPRP, mungkin Pangdam dan Kapolda juga tidak tahu,” imbuhnya.

Lanjut Ruben, demi keamanan dan kepentingan negara aparat terus di droping ke Papua, ini penyebab masalah di tanah Papua tak pernah selesai. Berapa jumalah aparat militer di tanah Papua juga tidak diketahui secara pasti.

“Kita di DPRP juga sulit, kita sampaikan ke pemerintah pusat tapi tidak ada respon, kami di dalam sistem juga tidak saling percaya dan tidak saling hargai,” ucapnya.

Namun, Ruben mengajak semua elemen masyarakat di Papua untuk bertanggung jawab untuk ciptakan kedamaiaan dan keamanan di tanah Papua, secara khusus di Paniai.

Ruben juga berjanji akan ke Paniai bersama team Pansus DPRP untuk bertemu langsung dengan pejabat setempat untuk menanyakan langsung kebijakan operasi militer yang telah menelan korban 15 warga sipil.

OKTOVIANUS POGAU

5 komentar:

Anonim mengatakan...

Ya benar apa yang dikatakan oleh Tuan Ruben Magay, sebab yang saya lihat bahwa apa yang disampaikan oleh Presiden, salah diterjemahkan oleh bawahannya dengan analisis mereka tentang pendekatan di papua, apalagi pak menkopolhukam,priyo budi santosa dan beberapa elit di jakarta yang hanya menunjukkan kekuatan fisik mereka tanpa mempertimbangkan nilai-nilai kemanusiaan orang asli papua; saya pikir pendropingan pasukan itu bahwa mereka ingin menunjukan kepada AS dan Australia bahwa pendropingan pasukan di Darwin oleh AS tidak ada sangkut pautnya dengan keamanan didalam negeri indonesia, sementara kekerasan terus berlanjut..sangat disesalkan.. hal seperti ini

Anonim mengatakan...

KOmentar yang cukup bijak DARI SEORANG aparatur negara.

Unknown mengatakan...

itulah NKRI, bicara lain kerja lain....

SBY itu taunya omong knp kita orang papua harus pcy dgn omongannya, capee........!!!

Anonim mengatakan...

sya ragu dengan penjelasan dari DPRP ini apaka itu bnr / tdk
klian jangan tipu masyarakat, masyarakat sndri ikuti media massa bhwa SBY (Saguer Buatan Yoka) pernah ksh surat perintah kpd TNl/POLRl itu
buktinya kalau mmg perintah lain pelaksanaan lain knapa tdk copot jabatan parah pelaku krna tu menjatuhkan nama baik negara bayangkan ini 14 nyawa yg melayang
phak agama dan pihak pemerintahan Papua klian smua dapat tiiiiiiiipuuuuuuuuu

wambarek mengatakan...

Masih Percaya dgn Republik ini? Presidennya(SBY) NATO=No Action Talk Only, Pintar Teori(Banyak OmongKosong!) sama Megawati!

Posting Komentar