Free Filep Karma

SKRP: Mengutuk Tindakan Brutal Aparat TNI/Polri di Paniai

Posted by Papuan Voices On Kamis, Desember 15, 2011 2 komentar
Aparat Militer (Foto:ist)
PAPUAN, Jayapura --- Solidaritas Kemanusiaan Rakyat Papua (SKRP) mengutuk tindakan brutal aparat TNI/Polri di Kampung Kugikou, Distrik Paniai Timur, Papua, atas kasus penyerangan markas TPN/OPM pimpinan Jhon Magai Yogi di Eduda, sejak Selasa (13/12) sampai saat ini (15/12).

Hal ini dikemukakan Elly Sirwa, Koordinator SKRP didampingi oleh Benediktus Goo dan Zebedeus Selegani beserta anggota lainnya saat menggelar jumpa pers di Asrama Nayak, Abepura, Kamis (15/12) siang ini.

Elly mengatakan aktivitas warga sipil di Kabupaten Paniai tidak berjalan normal lantaran ketakutan karena semua lokasi dijaga ketat oleh aparat TNI/Polri.

“Warga Paniai saat ini sangat ketakutan sebab setiap gerak-gerik mereka selalu diawasi oleh aparat TNI/Polri,” tutur Elly Sirwa.

Elly mengatakan negara harus bertanggung jawab atas perbuatan pihak aparat gabungan TNI/Polri yang brutal di Paniai.

“Pendekatan keamanan (militeristik) tidak akan pernah menyelesaikan persoalan di tanah Papua, tapi justru menambah masalah baru,” tegasnya.

Sementara itu Zebedius Selegani meminta agar lembaga-lembaga kemanusiaan untuk bisa segera menginvestigasi tindakan brutal yang dilakukan TNI/Polri, dan selanjutnya memantau keamanan di Paniai.

“Harus ada yang memantau tindakan brutal aparat TNI/Polri di Paniai, kalau tidak nanti mereka (TNI/Polri) semakin bertindak brutal dan ganas” jelas Zebedeus.

Dari Paniai dilaporkan, sampai saat ini aparat TNI/Polri masih menduduki markas TPN/OPM di Eduda, dan telah mengibarkan bendera merah putih di lapangan yang biasanya dipakai sebagai tempat upacara.

Banyak dari warga sipil dikabarkan telah melarikan diri sejak penyerangan tersebut. Pendropingan pasukan TNI/Polri juga masih terus dilakukan dihampir semua wilayah Paniai.

ARNOLD BELAU

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Terkut..terkutuk Indonesia!!

Anonim mengatakan...

Kurang ajar sekali kelakuan indoemi telur ne...

Jelas suda, yang dimaksud dengan GPK adalah mereka sendiri, TNI Porli.

Posting Komentar