Free Filep Karma

Thaha Alhamid: UP4B Akan Sendirinya Gagal!

Posted by Papuan Voices On Rabu, Desember 14, 2011 2 komentar
Sekjend PDP Thaha Alhamid (Foto: Ist)
PAPUAN, Jakarta --- Walaupun mendapat penolakan keras, pemerintah pusat dipastikan akan tetap memaksakan kemauanya untuk membentuk Unit Percepatan Pembangunan Papua dan Papua Barat (UP4B) di tanah Papua.

Terakhir, pada tanggal 7 Desember 2011, rombongan Mendagri dan Menkokesra datang dari Jakarta mengunjungi Jayapura untuk mensosialisasikan unit yang akan di pimpin oleh Purnawirawan TNI, Letjend Bambang Darmono ini. 

Menangapi hal itu, Thaha Alhamid, Sekjend Presedium Dewan Papua (PDP) menegaskan agar rakyat Papua tidak perlu lagi capek-capek buang energi untuk mengadakan aksi penolakan. Biarkan saja hadir di Papua, karena dipastikan akan gagal juga. 

“Saya sudah membaca peraturan tersebut. Saya yakin unit ini akan gagal juga seperti Otsus. Kita tunggu saja dalam dua sampai tiga tahun kedepan,” kata Thaha. 

Thaha juga mengaku sudah membaca Kepres No. 66/2011 tentang Pembentukan Unit Percepatan Pembangunan Papua dan Papua Barat yang menjadi dasar hukum berlakukanya UP4B tersebut. 

“Kalau UP4B nanti gagal lagi, yah sudah, mau kasi apa lagi untuk Papua. Kasih merdeka saja toh,” tegasnya dengan lantang. 

Hal itu disampaikan Thaha dalam sebuah seminar dengan thema: “Orang Papua dan Penentuan Diri Sendiri,” yang diselengarakan oleh kelompok diskusi Honai Study Clup di Kampus Universitas Kristen Indonesia (UKI), Cawang, Jakarta Timur, Sabtu (10/12) lalu. 

“Ini sama seperti saat pemerintah mau memberikan UU Otsus pada tahun 2001. Waktu itu, banyak Pendeta yang kotbah di Gereja-gereja, ini pemberian Tuhan, jadi kita harus terima. Nyatanya, ia jadi barang pemberian iblis,” ucapnya disambut tawa peserta seminar. 

Hadir sebagai pembicara, Siprianus Bunai Ketua Ikatan Mahasiswa Papua di Jakarta, Pdt. Socrates Sofyan Yoman Ketua Umum Gereja-gereja Babtis di Papua, Romo Magnis Suseno Rohaniawan dan dosen STF Diryakara dan Sekjen PDP Thaha Alhamid. 

Seminar ini dibuka secara resmi oleh Rektor UKI Ir. Maruli Gulton, dan di hadiri oleh berbagai kalangan seperti, Mahasiswa, Akademisi, dan masyarakat Papua di Jakarta, juga beberapa pemerhati Papua.  

AUKI TEKEGE
 

2 komentar:

nnn mengatakan...

Walau demikian kita harus tetap nyatakan sikap untuk menolak UP4B, karena dengan demikina, kita menunjukan bahwa kita tidak memberikan restu buat UP4B.

Anonim mengatakan...

Komentar Thaha ada masuk akalnya; tapi perlawanan jalan terus. Tolak UP4B sekarang juga.

Posting Komentar